Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir sebagai inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk mengatasi malnutrisi dan meningkatkan kesejahteraan sosial di Indonesia. Dengan target hampir 90 juta anak dan ibu hamil serta anggaran sebesar $28 miliar, program ini memiliki potensi dampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat (AP News, 2025). Namun, tantangan dalam implementasi, seperti ketepatan sasaran dan efektivitas distribusi, dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut.
Salah satu tantangan utama dalam implementasi MBG adalah bagaimana menentukan siapa yang benar-benar membutuhkan. Tanpa pemetaan sosial yang akurat, distribusi bantuan berisiko tidak tepat sasaran. Sebuah laporan menunjukkan bahwa dalam berbagai program bantuan sosial, kurangnya data yang valid sering kali menghambat efektivitas distribusi (Reuters, 2025).
Di sisi lain, dalam program bantuan pangan sebelumnya, beberapa kelompok masyarakat yang seharusnya mendapatkan manfaat justru tidak terjangkau karena keterbatasan mekanisme seleksi dan distribusi yang berbasis asumsi, bukan riset sosial yang mendalam.
Selain masalah teknis dalam distribusi, faktor sosial juga menjadi kendala utama. Tidak semua masyarakat siap menerima bantuan, baik karena stigma sosial, ketidaktahuan, maupun faktor budaya. Beberapa individu mungkin merasa enggan menerima bantuan karena menganggapnya sebagai tanda ketidakmampuan ekonomi.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa bantuan pangan dalam jangka panjang dapat menciptakan ketergantungan. Oleh karena itu, penting untuk merancang program yang tidak hanya memberikan bantuan makanan tetapi juga meningkatkan kemandirian penerima manfaat.
Maka untuk menentukan setiap penerima manfaat adalah orang-orang yang memang benar-benar membutuhkan program MBG, perlu adanya pendekatan riset seperti Social Research. Lebih dari sekadar riset sosial yang menganalisis kondisi aktual masyarakat, riset ini dapat memberikan gambaran dan rancangan yang valid berdasarkan data sebelum pemerintah melakukan investasi yang besar dalam program MBG.
Agar MBG benar-benar berdampak, pendekatan berbasis data dalam identifikasi penerima manfaat harus menjadi prioritas. Metode ini mencakup kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk memahami kondisi sosial masyarakat secara lebih mendalam.
Pemetaan sosial menggunakan survei dan analisis data memungkinkan penentuan sasaran penerima manfaat berdasarkan kebutuhan nyata, bukan sekadar perkiraan. Misalnya, data statistik dari program sebelumnya menunjukkan bahwa pemilihan penerima manfaat yang berbasis verifikasi sosial-ekonomi lebih efektif dibandingkan seleksi berbasis dokumen administratif saja (Financial Times, 2025).
Setiap daerah memiliki kebutuhan spesifik yang harus diperhitungkan dalam implementasi MBG. Oleh karena itu, hasil riset sosial harus digunakan untuk merancang mekanisme distribusi yang lebih efektif. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam adaptasi program berdasarkan karakteristik sosial meliputi:
Melalui riset yang komprehensif, distribusi makanan dapat lebih kontekstual dan diterima dengan baik oleh masyarakat penerima.
Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas MBG, penting untuk menerapkan monitoring dan evaluasi. Sebab untuk menentukan aspek monitoring dan evaluasi, diperlukan rancangan ruang intervensi sebelum diterapkannya program berdasarkan kerangka dampak (impact framework). Kerangka ini membantu mengukur sejauh mana program telah memberikan manfaat sesuai dengan tujuan awal, dengan indikator seperti:
Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam pengumpulan data real-time juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas program MBG.
Sebagai konsultan dampak, Maxima Impact Consulting memiliki keahlian dalam mendukung implementasi program sosial berbasis data dan riset sosial. Dengan pengalaman dalam analisis penerima manfaat, pemetaan sosial, serta monitoring dan evaluasi berbasis impact framework, Maxima dapat membantu berbagai pemangku kepentingan memastikan bahwa MBG benar-benar efektif dan berkelanjutan.
Pendekatan berbasis sistem yang diterapkan Maxima memastikan bahwa setiap tahap program MBG, dari perencanaan hingga evaluasi, dirancang dengan mempertimbangkan dampak positif untuk jangka panjang. Apakah organisasi Anda ingin memastikan implementasi program sosial yang lebih tepat sasaran dan berbasis riset? Konsultasikan bersama Maxima Impact Consulting dan temukan solusi yang pas untuk Anda!